Sering Menyisakan Menu Lauk Favorit di Akhir? Inilah Karakter Kamu

Sukses Berbisnis Online

Sebagai seorang pengamat, ada banyak hal yang kerap saya amati, bahkan hal yang mungkin tak pernah dipikirkan orang sebelumnya. Dari sekian banyak yang saya amati, ‘makan’ adalah salah satunya. Ya, benar, sembari membaca kiat sukses berbisnis online, saya sering mengamati orang makan, baik itu kawan sendiri maupun orang lain di warung. Hehe

Kawan, sungguh ada beberapa fenomena menarik tatkala saya melakukan pengamatan. Setidaknya, dari hasil pengamatan ini, saya menemukan beberapa fenomena: 1) Orang menghabiskan makanan, yang lauk dan nasinya habis bersamaan, 2) Orang yang lauknya sudah habis, sedangkan nasinya masih banyak, 3) Orang yang nasinya sudah habis, tapi lauknya masih banyak, 4) Orang yang tidak menghabiskan makanannya, baik nasi maupun lauk, dan 5) Makanannya sudah habis, lalu nambah lagi dengan porsi yang sama.

Artikel sukses berbisnis online sudah rampung kubaca, maka dari lima hasil pengamatan itu, saya lebih terfokus kepada fenomena ke-tiga, yaitu mereka yang nasinya sudah habis tetapi lauknya (utamanya lauk favoritnya) masih banyak. Maka sejauh yang saya ketahui, orang dengan tipe makan seperti ini memiliki karakter yang unik–sebuah karakter kesuksesan.

“Serius! Orang yang kerap menyisakan lauk favoritnya di akhir ketika makan, mereka ini memiliki karakter seorang pemenang.”

Tatkala saya ingin melanjutkan mengulas buku sukses berbisnis online, saya jadi ingat sebuah riset yang pernah dilakukan Walter Mischel, seorang profesor dari Stanford University. Sata itu, Walter mengajak berapa muridnya yang masih berumur 5 tahunan ke dalam sebuah ruangan terpisah antara murid satu dengan yang lain.

Pada masing-masing ruangan yang diisi oleh murid, Walter memberikan sebuah marshmallow di atas meja, namun sekaligus menitipkan sebuah pesan. “Marshmallow ini boleh dimakan! Akan tetapi, apabila kamu tidak memakan Marshmallow sampai saya kembali, maka nanti akan saya berikan lagi satu Marshmallow.” Begitu pesan Walter kepada murid-muridnya.

Baca juga : Pengusaha ini Beberkan Tips Dapatkan 1 Miliar Pertama

Bagaimana hasilnya? Yups, hasilnya seperti yang diprediksi oleh Walter, bahwa hanya sebagian kecil murid yang mampu menahan diri untuk tidak memakan Marshmallow itu. Maka, sebagian kecil itulah dari mereka yang mendapatkan hadiah dari Sang Profesor.

Apakah penelitian berhenti di situ?
Baiklah, lupakan sejenak tips sukses berbisnis online, saya akan lanjut berkisah. Ternyata, Walter tidak menghentikan risetnya. Tatkala murid-murid itu sudah remaja, Walter mendatangi mereka lagi. Dan fakta menariknya, Walter mengungkap bahwa murid-murid yang dulunya berhasil menahan diri untuk tidak makan Marshmallow memiliki nilai yang baik serta berprestasi di sekolah dibandingkan dengan mereka yang tergoda untuk segera makan Marshmallow.

Lebih jauh lagi, Sang Profesor masih melanjutkan penelitiannya hingga anak-anak itu tumbuh dewasa. Walter mengungkap, murid-murid yang dulunya berhasil menahan diri ternyata memiliki masa depan yang gemilang, seperti guru, ilmuan, dan sebagainya, dibandingkan dengan mereka yang tak tahan diri untuk memakan Marshmallow.

The longer you wait for something, the more you will appreciate it when you get it. Cause everything worth having, is definitely worth waiting.

Apa korelasi menyisakan lauk di akhir dengan karakter kesuksesan?
Kawan, jika anda seorang muslim, maka pastinya anda pernah berpuasa Ramadhan, bukan? Sungguh, puasa itu tak hanya perintah menahan diri saja, melainkan ada nilai kebaikan tatkala kita bisa menahan diri untuk menjauhi segala halau rintangan, hingga kita tiba di gerbang kemenangan (Hari Raya Idul Adha).

Bagi anda yang sering menyisakan menu lauk di akhir ketika makan, maka di dalam diri anda ada karakter kesuksesan. Hal mana, anda mampu menahan diri untuk tidak segera menghabiskan lauk (yang padahal lauk itu begitu nikmat) agar bisa dinikmati di akhir. Dengan begitu, ketika nasi sudah habis, maka anda benar-benar bisa merasakan bagaimana rasa lauk itu secara original, tanpa gangguan rasa lain dari nasi.

Apabila diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, karakter seperti ini sangatlah dekat dengan kesuksesan. Mungkin saja, dengan karakter ini anda bisa sukses berbisnis online ataupun bisnis lainnya. Karena dalam mengelola dan membesarkan bisnis, tak hanya dibutuhkan modal, tetapi kesabaran dan sikap pengendalian diri dari hal-hal yang bersifat semu.

Saya berikan contoh sederhana. Betapa banyak orang gagal dalam berbisnis karena tidak mampu menahan dirinya, dari hal-hal yang bersifat kesenangan sementara. Misalnya, si A memiliki bisnis jualan baju online dengan omzet yang lumayan besar. Tetapi, dari keuntungan yang diperoleh, si A tidak menginvestasikan uangnya untuk diputar kembali, malah sibuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Begitu seterusnya hingga ia tidak sadar bahwa uang untuk memutas roda bisnis sudah digunakan membeli keperluan pribadi, yang sebenarnya bisa ditunda.

Baca juga: Jangan Berikan Keluargamu Makanan Dari Jual - Beli Akad Bathil

Berbeda dengan mereka yang memiliki sikap menahan diri, ketika ia memperoleh keuntungan, ia bisa mengaturnya dengan baik. Menginvestasikan, membuatnya menjadi modal tambahan, membeli produk yang semakin banyak tuk dijual kembali, dan lain-lain. Ketika karakter ini diterapkan, bukan mustahil ia akan berhasil dan sukses berbisnis online.

Sikap atau karakter seperti ini bisa disebut dengan delaying gratification, yakni sebuah sikap tuk menunda kesenangan yang bersifat sementara, demi mendapatkan kesenangan (sukses) yang sesungguhnya di akhir.

Post a Comment for "Sering Menyisakan Menu Lauk Favorit di Akhir? Inilah Karakter Kamu"