Kelola Keuangan ala Milenial


Di masa yang serba cepat seperti sekarang, tumbuhlah suatu generasi yang disapa dengan milenial. Mereka, memiliki sikap terbuka dan senantiasa produktif dengan tetap berkesadaran dan membangun ketahanan; baik secara psikologis maupun kesiapan perubahan iklim yang menyertainya. Termasuk dalam hal ini adalah bagaimana cara kelola keuangan bagi milenial.

Milenial dikenal sebagai sosok yang memiliki kesatupaduan, yang sarat akan keberadaannya di masa kini dan esok. Apabila diuraikan dari makna terdalam, maka milenial itu terdiri dari makna M: masa baru, generasi baru yang hadir termasuk dalam kategori kelahiran 1980-an/ 1990-an.

Generasi milenial memiliki banyak ragam yang membuatnya produktif dalam karya. Baginya, waktu yang terus melaju dapat bermanfaat bagi semua; di mana dalam setahun terdapat dua belas bulan; sebulan terdapat tiga puluh hari; dan sehari terdapat dua puluh empat jam menjadi perhatian dalam pengelolaan terbaik bagi milenial.

Adapun makna I yakni inisiatif, di mana generasi ini penuh dengan kreativitas yang unggul. Sebab itu, generasi kini sangat menginspirasi. Selanjutnya makna L menjadi kekuatan yang dimiliki oleh milenial yakni luasnya ilmu. Karena keingintahuannya yang luar biasa menjadikan generasi ini selalu mencari dan terus belajar akan ilmu.

Tak ada keraguan dari hadirnya generasi milenial, sebab dikenal sebagai generasi yang energik atau lincah dalam segala hal. Sehingga, produktivitaspun tercipta. Menerima kondisi perubahan atau nerimo, yang dalam bahasa jawanya merupakan kondisi di mana milenial senantiasa siap bergerak terhadap perubahan.

Generasi milenial juga terkenal sebagai generasi ideal. Mereka menyukai sesuatu yang menghadirkan kejutan-kejutan. Kaum ini juga suka terhadap kondisi yang mampu mencairkan suasana. Sehingga keberadaannya, begitu dinantikan, seperti candaan dan sikap humor yang dapat menghidupkan suasana. Secara umum generasi Milenial suka terhadap tantangan, perubahan dan pencerahan. 

Menyiapkan Kantong-Kantong
Dalam mengelola keuangan, bagi milenial itu dimulai dari disiplin diri. Dengan disiplin diri, pengaturan sampai evaluasi keuangan bisa lebih terkontrol dengan baik dan benar.

Ada beberapa kantong-kantong yang harus disiapkan bagi milenial, yakni; kantong operasional/operasional account, kantong tabungan/saving account dan kantong insidental/insidental account. Ketiga kantong tersebut memiliki perannya masing-masing.

Pertama, kantong operasional. Biasa disebut sebagai pemenuhan kebutuhan harian; bisa berupa biaya kos, uang makan, dan lainnya. Kedua, kantong tabungan diusahakan ada sebagai bentuk penyisihan uang untuk kantong cadangan yang tidak diperuntukan dalam jangka pendek. Ketiga, kantong incidental, yang diperuntukan di masa mendesak dimana anggaran harus dikeluarkan. Inilah awal bagi pengaturan keuangan milenial.

Pengelolaan keuangan sendiri, didasari pada pemenuhan kebutuhan bukan keinginan. Sehingga nantinya, mampu memprioritaskan 50-30-20. Terkait dana yang sesuai dengan apa yang dijelaskan sebelumnya, 50% untuk dana/kantong operasional, 30% untuk dana/kantong insidental dan 20% untuk dana atau kantong tabungan/cadangan.

Prosentase tersebut bukan menjadi bentuk ideal, namun perlu disesuaikan dengan pendapatan atau kas masuk dan keluar bagi milenial. Bagi milenial ada dana tertentu yang masuk dalam dana/kantong insidental seperti untuk hiburan/refreshing dan dana yang diperuntukan sebagai dana sosial dalam beramal. 

Narasikan Impian
Milenial yang sedang atau akan merintis usaha, maka pengelolaan antara keuangan usaha dengan pribadi wajib dipisahkan. Untuk memperjelas evaluasi penghasilan yang diperoleh, maka wajib memisahkan kantong hasil usaha dengan keuangan pribadi.

Pengelolaan keuangan yang ditata sedini mungkin akan menghasilkan tujuan yang baik dan benar dalam pengaturannya; yakni tetap akan terus mengalirkan untuk dana sosial, dana investasi ilmu berupa buku, pelatihan, kursus keterampilan dan lainnya.

Untuk itulah, diperlukan ragam kecerdasan dalam mengelola keuangan bagi milenial. Yakni cerdas dalam mencari penghasilan, cerdas melindungi keuangannya, sehingga dapat terkelola dengan baik dan benar, cerdas mengatur untuk jangka pendek dan ke depan, serta cerdas memutar keuangan yang membutuhkan strategi dalam pengelolaannya.

Maka Rahmania, mulailah dengan membuat catatan atau list dalam menarasikan impian. Dengan mencari guru terbaik dalam kehidupan, bisa melalui model seperti pembiasaan yang diajarkan orang tua kita sedari kecil dalam mengatur uang sekolah, disiplin waktu yang diajarkan Guru, kebersamaan yang produktif dengan teman-teman, semuanya merupakan ragam model pembelajaran milenial dalam kelola keuangan.

Harapannya dengan keyakinan yang positif dan sikap hidup optimis, milenial membelanjakan dan mengkonsumsi harta yang dimiliki dijalan-Nya, dengan cara yang halal dan thoyib ( QS Al Baqarah : 195).

Semoga!

Sumber: Rahma.id

loading...

Post a Comment for "Kelola Keuangan ala Milenial"