Tips Menghafal Al-Quran Kurang Dari 2 Tahun Ala Ustadz Adi Hidayat

Cara hafal Quran

"Al-Quran akan datang pada hari kiamat seperti orang yang wajahnya cerah. Lalu bertanya kepada penghafalnya, “Kamu kenal saya? Sayalah membuat kamu bergadangan tidak tidur di malam hari, yang membuat kamu kehausan di siang harimu… ” kemudian diletakkan mahkota kehormatan di kepalanya, dan kedua orang tuanya diberi pakaian indah yang tidak bisa dinilai dengan dunia seisinya. Lalu orang tuanya menanyakan, “Ya Allah, dari mana kami bisa diberi pakaian seperti ini?” kemudian dijawab, “Karena anakmu belajar al-Quran.”
(HR. Thabrani dalam al-Ausath 6/51 dan dishahihkan al-Albani).

Menjadi seseorang yang hafal al-Quran (hafidh) pastinya dambaan setiap muslim taat. Banyak sekali keutamaan bagi orang-orang yang hafidh al-Quran, tentunya selain dihafal juga dipahami maknanya dan diamalkan.

Hadits di atas merupakan salah satu keutamaan bagi para penghafal al-Quran. Kelak, di akhirat Allah akan memberikan mahkota cahaya bagi penghafal al-Quran dan kedua orang tuanya. Hadits di atas menjadi motivasi utama menghafal al-Quran, sebagai tanda kebaktian bahwa para penghafal al-Quran itu mencintai kedua orang tuanya. Dengan demikian kita perlu mencari Cara hafal Quran cepat.

Baca juga: Kisah Inspiratif: Ketika Murid Seisi Kelas Menertawakan Sang Guru

Berbicara terkait tahfidhul Quran, banyak dari kita yang menemui kesulitan saat menghafal. Baik proses menghafalnya, maupun menjaga hafalan agar tidak hilang atau lupa. Ada orang yang cepat menghafal, hafalan terjaga dengan baik. Ada juga yang sulit menghafal, tapi hafalannya tetap terjaga. Ada pula yang cepat menghafal, cepat pula lupa. Paling berat, ialah sulit menghafal, sulit pula menjaga hafalannya.

Ustadz Adi Hidayat angkat bicara mengenai beberapa fenomena tersebut. Menurutnya, menghafal al-Quran tidak ditentukan dari kepandaian (kognitif), tidak pula dari seberapa lama ia menghafal. Selain dua hal itu, satu hal lain yang mempengaruhi proses menghafal ialah niatnya.

Niat yang salah, akan menghambat proses menghafal al-Quran, menurut Ustadz Adi Hidayat. Misalnya, menghafal al-Quran agar mendapatkan beasiswa pendidikan. Ada pula niat menghafal agar disegani di kampungnya. Meskipun tidak mustahil untuk bisa hafal 30 juz, hanya saja niat seperti ini akan mempersulit prosesnya.

Untuk itu, Ustadz Adi Hidayat menegaskan, sebelum
mengetahu tips menghafal Al-Quran Adi Hidayat dan menghafal al-Quran kita harus membersihkan hati kita terlebih dahulu. Kemudian menata niat, menghafal al-Quran semata-mata karena Allah. Niat yang benar, akan mengajaga keikhlasan hati kita menerima al-Quran.

Orang yang cerdas tidak menjamin ia akan mudah menghafal al-Quran, demikianlah faktanya. Coba kita amati, banyak sekali penghafal al-Quran yang, bahkan kurang sempurna fisik maupun psikisnya. Naja misalnya, peserta hafidh Indonesia 2019 yang divonis dokter terkena lumpuh otak, namun ia bisa menghafal al-Quran 30 Juz.

Dengan ikhlasnya hati kita, insya Allah, Allah akan memudahkan kita untuk menghafal al-Quran dan menjaga hafalan tersebut. Al-Quran ialah kalam Ilahi, maka mudah saja bagi Allah menitipkan ayat-ayat suci tersebut kepada siapapun yang dikehendakinya.

Berikutnya ialah metode menghafal. Tanpa metode yang teruji, menghafal al-Quran akan terasa sulit dan tidak efisien. Untuk itu, Ustadz Adi Hidayat memberikan tips menghafal al-Quran yang jitu. Kita bisa menghafal al-Quran kurang dari dua tahun saja. Polanya, satu hari satu halaman yang dihafal. Berikut penjelasan lengkapnya.

Rumus Menghafal
Menurut Cara
Hafal Quran Cepat ala Adi Hidayat, Mengacuh pada Mushaf standar, terdapat 604 halaman al-Quran. Hitungan target rasional menghafal dengan bacaan yang baik dan lancar ialah 2 tahun. Pola yang digunakan ialah satu hari = satu halaman al-Quran yang dihafalkan.

Dengan pola itu, kita butuh waktu 1 tahun + 8 bulan + 4 hari untuk menghafal al-Quran. Dan 3 Bulan + 26 hari untuk tahsin dan penyempurnaannya.

Dari waktu 24 jam yang diberikan Allah, kita gunakan dua jam saja. Dengan dua jam waktu yang kita khususkan untuk menghafal al-Quran, kita bagi lagi menjadi dua, yaitu 1 jam + 1 jam.

1 jam pertama
Estimasi 1 jam pertama, kita bagi lagi menjadi 2, yaitu 30 menit + 30 menit. Pelaksanaan 30 menit yang pertama, kita gunakan ba’da Tahajud sebelum subuh (*). Dari 30 menit alokasi waktu yang disediakan, gunakan rumus di bawah ini.

  • (10 menit mendengar bacaan al-Quran, bisa seseorang yang membacakan ayat al-Quran atau murotal dengan HP)
  • (20 menit menghafal satu halaman yang sudah didengar)

Sedangkan untuk pelaksanaan 30 menit yang kedua, gunakan setelah shalat Isyak, sebelum tidur untuk mengulang kembali hafalan yang dihafal waktu pagi (murojaah). Ustadz Adi Hidayat memberikan penegasan, Fokus! Terkadang setan suka membisiki “halah sudah hafal, coba lanjut hafalan halaman berikutnya.” 

Jika mengikuti bisikan ini, hari-hari berikutnya dimungkinkan akan terasa berat. Tetaplah komitmen untuk mengikuti rumus yang diberikan, tanpa mengurangi atau menambah.

1 jam kedua
Setelah satu jam pertama dimanfaatkan dengan baik. Berikutnya, tahapan 1 jam kedua harapannya juga dilaksanakan dengan baik pula.
 
Alokasinya,
1 jam = 60 menit
Shalat fardhu = 5X sehari

Perhitungannya,

  • 60 menit : 5 = 12 menit
  • 12 menit : 2 (sebelum dan sesudah shalat) = 6 menit

Simpulan = 6 menit sebelum shalat dan 6 menit sesudah shalat, gunakan untuk mengulang 1 halaman yang sudah dihafalkan subuh tadi. Bisa lebih efektif lagi jika hafalan baru sering digunakan dalam sholat sunnah sehari-hari. Tidak harus satu halaman penuh sekali shalat sunnah, bisa dua sampai 3 ayat saja.

Catatan-Catatan Penting 

  • Jangan pernah mencoba untuk menambah target hafalan menjadi lebih dari satu halaman (fokus dan istiqomah).
  • Dekatkan diri kepada Allah dan tinggalkan segala bentuk kemaksiatan (dosa) untuk menjaga hafalan al-Quran.
  • Maksimalkan hafalan dengan membaca halaman yang baru dihafal pada shalat Tahajud berikutnya dan shalat sunnah-sunnah yang lain.
  • khusus hari jumat, jangan menghafal, fokus mengulang hafalan yang telah dihafal 6 hari sebelumnya. Itu artinya, hafalan dimulai hari sabtu – kamis = 6 halaman.
  • Karena jumat tidak menghafal, maka total ada 96 jumat dalam 2 tahun yang tidak digunakan untuk menghafal.

Dari investasi dari 2 tahun waktu yang dibutuhkan, sisa:

  • 3bulan + 26 hari = 116 hari
  • 116 hari – 96 hari = 20 hari

Artinya, kalau Jumat tidak menghafal, maka kita akan menghatamkan hafalan al-Quran dalam 1 tahun 11 bulan 10 hari. 20 hari sisanya, gunakan untuk murojaah 30 juz.
----------------------------
(*) Shalat Tahajud menjadi keharusan, merujuk pada Al-Muzamil ayat 20. Ayat al-Quran disandingkan dengan kemauan bangun malam untuk mendirikan shalat Tahajud. Maka, berusahalah dan berkomitmenlah untuk senantiasa menegakkan shalat Tahajud.

----------------------------
Dari
Tips Menghafal Al-Quran Adi Hidayat Semoga kita semua menjadi para penghafal al-Quran yang diberikan kemuliaan oleh Allah. Semoga artikel ini bermanfaat, dan jangan lupa untuk membagikan kepada saudara-saudara kita yang lain. Salam ^_^

----------------------------
Ditulis oleh Rozak Al-Maftuhin S.Pd.I, dengan merujuk pada tausiyah Ustadz Adi Hidayat di Youtube tentang bagaimana cara menghafal al-Quran kurang dari dua tahun.

Post a Comment for "Tips Menghafal Al-Quran Kurang Dari 2 Tahun Ala Ustadz Adi Hidayat"